banner 728x250

Perguruan Pencak Silat Gumilar Anom Bertekad Melestarikan Seni Beladiri Pencak Silat

Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (30/08/2024)
Seni bela diri Pencak silat merupakan salah satu budaya yang diwariskan oleh Nenek moyang kita. Keberdaannya sudah berlangsung lama dan memiliki ribuan aliran yang ada di bumi Pertiwi, salah satu perguruan silat (Paguron) yang peduli akan pelestarian Seni bela diri Pencak silat adalah Perguruan seni beladiri Pencak Silat “Gumilar Anom” yang berlokasi di Babakan Muncang RT 03 – RW 12 Kelurahan Pada asih Kecamatan Cisarua, didirikan pada tanggal 22 Februari 2023 dan dipimpin oleh Bapak Yana, memiliki murid sebanyak 30 orang yang aktif berlatih di tempat tersebut. Walaupun baru berdiri sekitar satu tahun setengah,namun perguruan silat Gumilar Anom merupakan generasi ke-enam dalam pelestarian seni bela diri Pencak silat ini.

Saat berkunjung ke tempat latihan Perguruan Silat Gumilar Anom, tampak beberapa murid yang sedang berlatih di bimbing langsung oleh para pelatihnya Kang Diki dan Kang Cecep selaku wakil Ketua Perguruan. Dalam keterangannya Wakil ketua Perguruan Silat Kang Cecep menjelaskan,
“Perguruan Silat Gumilar Anom ini didirikan Pada tanggal 2 Februari 2023 sampai saat ini Perguruan silat Gumilar Anom memiliki murid sebanyak 30 orang, sebetulnya lebih namun karena murid yang lainnya meneruskan pendidikan ke pesantren maka yang aktif berlatih sekarang ada sekitar 30 orang. Perguruan Silat Gumilar Anom ini dipimpin oleh Bapak Yana, namun kebetulan beliau sedang ada giat ke luar Kota dan saya sebagai Wakilnya,”Ungkap Kang Cecep memulai pembicaraan.

Sementara ditempat yang sama Kang Diki sebagai Pelatih juga menjelaskan terkait Keberadaan Perguruan Silat Gumilar Anom,
“Di perguruan Silat Gumilar Anom ini kita sama-sama belajar juga selain Silat juga Alam, yang kita tekankan disini bukan hanya Ibingan atau Gerakan Silat saja namun akhlaknya juga kita bekali, sehingga sedini mungkin para murid di perguruan silat ini tidak ada saling menekan diantara murid-murid untuk menghindari perundungan (Bullying) dan menjunjung tinggi etika kearifan lokal. Semoga dengan apa yang kami lestarikan khususnya dalam pengembangan Pencak silat ini dapat berkembang dan diterima oleh masyarakat, maka kami sampai saat ini tidak masuk dalam ranah kompetisi yang kami kedepankan adalah pelestarian nilai-nilai luhur yanga ada dalam olah raga pencak silat dan akhlak saja dahulu dengan motto “NU pondok ulah disambung anu Panjang ulah diteukreuk” (yang pendek jangan disambung yang panjang jangan dipotong, biarlah secara alami tanpa harus merubah keadaan alam,agar anak-anak tidak tergiring ke dalam hal berkompetisi namun mengedepankan akhlak dan etika. Pungkas Kang Diki salah seorang pengurus di Perguruan Silat Gumilar Anom.

 

Asep S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *